Sejarah

Asal usul dari Desa Baha tidak terlepas dari perkembangan kehidupan masyarakat pada jaman kerajaan di Bali. Nama “Baha” mulai dikenal saat Kerajaan Mengwi berniat untuk memperbesar wilayah kekuasaan pada Saka 1621 (sekitar tahun 1699). Pada waktu itu, mereka melihat sebuah alas yang sedang terbakar, dan mengira bahwa ini ulah dari sasaran kerajaan pada saat itu, yaitu Arya Ayunan dari wilayah Ayunan. Alas ini terus dinamakan Alas Baha, yang berarti Lava Panas.
Keadaan saat ini
Baha dikelilingi oleh 4 desa yang berbeda di setiap sisi. Di utara, timur, selatan dan barat, Baha dibatasi dengan Sobangan, Dauh Yeh Cani (di kecamatan Abiansemal), Gulingan, dan Werdhi Bhuana. Kondisi tanah disana adalah campuran dari tanah basah dan tanah kering yang merupakan kombinasi baik untuk menumbuhkan padi dan bunga gumitir.

Panduan Perjalanan dan Peta Interaktif
Cara menuju ke sini tergantung bagaimana Anda pergi ke Bali.
- Jika Anda datang langsung dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS), perjalanan akan memakan waktu setidaknya 1 jam lebih sedikit dengan mobil, tergantung kondisi lalu lintas saat itu. Perjalanan ini akan membawa Anda melewati hiruk pikuk kehidupan Bali bagian barat dan selatan sebelum mendarat di Mengwi.
- Jika Anda tiba dari Pulau Jawa dengan feri, akan memakan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai Baha dengan mobil dari Pelabuhan Feri Gilimanuk. Perjalanan ini akan menawarkan Anda pemandangan indah pedesaan Bali.